Kamis, 11 Oktober 2012

Inspiratif : Catatan Akhir Kuliah Bagian 2 "Perjuangan"

Share on :
 Oleh : Nur Aisyah Jamil
( Kementerian Kajian Strategis BEM Unsoed )



Catatan Akhir Kuliah Bagian 2 “ PerJuangan”
“Masa yang akan datang kewajibanmu lah, menjadi tanggunganmu terhadap nusa”
Cerita ini khusus untuk kalian para pejuang, para aktivis kampus pembela Negara, garda terdepan bagi rakyat dan tentunya untuk yang sangat aku sayangi Badan Eksekutif Mahasiswa MIPA dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman..
Sore ini adalah sebuah perenungan olehku,,perenungan terhadap Negaraku, Indonesia Raya..
Mengapa begitu banyak lagu nasional dan lagu kemahasiswaan yang diciptakan,,pasti ada sesuatu yang melatarbelakangi ini,,lagu ini diciptakan karena kondisi pada saat itu menginspirasi para penyair untuk menyampaikan apa yang dilihat dan dirasakanya melalui sebuah lagu..lagu yang kita nyanyikan hingga air mata ini menetes..hingga hati ini tergetar dan jiwa ini merasa terpaggil untuk memenuhi amanah rakyat..
“di negeri permai ini berjuta rakyat bersimbah luka, anak kurus tak sekolah pemuda desa tak kerja, mereka dirampas haknya tergusur dan lapar, bunda relakan darah juang kami, padamu kami berjanji”

Berapa banyak mereka yang kelaparan, yang teriak2 lapaarr, yang tidur di jalanan, yang  beralaskan kardus, yang meminta minta, yang menjadi TKI, yang miskin, yang ngamen di jalan, yang menjadi pencopet, yang  bunuh diri, yang masih kecil yang seharusnya sekolah namun mereka berkeliaran di lampu merah, mereka menjadi pengamen dari bis ke bis, yang terpaksa menjadi waria, yang menjual dirinya untuk melanjutkan hidupnya karena terhimpit oleh perekonomia bangsa ini,oleh mereka yang korupsi makan uang rakyat, mereka yang berdasi, makan enak, mereka yang elit yang susah untuk ditemui, mereka yang  membuat sistem ini menjadi ribet, mereka yang tak lihat kebawah untuk mendengar, mereka yang seperti tikus, mereka yang merampas hak hak rakyat, mereka yang sok sok rapat, mereka yang selalu menghabiskan uang Negara, mereka yang duduk digedung megah itu yang Cuma bisa diam melihat rakyatnya sengsara..
Andai rakyat bisa teriak mereka pasti akan teriak “ pak presiden kami laparr pak..kami laparr pak,,kami belum makan pak..tolong pak anak kami sakit-sakitan, anak kami tidak bisa sekolah, tolong pak beri kami nasi satu bungkus saja untuk dimakan bersama, pak jangan PHK kami pak..tolong pakk jangan gusur kami pak..tolong pakk kami rakyat miskin,,kami butuh keadilan dan kesejahteraan…jangan bunuh kami dengan korupsimu pakkk….tolong pakk kami hampir mati..”
Dan teriakan anak bangsa “pak bolehkan kami sekolah pak?,kami ingin pakai seragam seperti mereka orang2 kaya, kami ingin membaca buku, kami ingin pintar, kami tak mau miskin pak..”
Dari Gelar S Ramdhani (Presiden BEM Kedokteran Gigi 2011)
Gelar : mau jadi apa nanti anak2 kalo sudah besar???
Anak jalanan : dokter
Gelar :, biaya pendidikan makin tinggi dan semakin mahal.. sebaiknya engkau mati muda
Mereka berteriak kawan..mereka berteriak,,apa kita mendengar teriakan mereka??? Kita tidak akan pernah mendengar itu jika tidak mendekat pada mereka kawan,,mereka ingin didengar, mereka butuh seseorang untuk mendengar dan melihat sebuah realita bangsa ini, mereka butuh penyambung lidah untuk menyampaikan apa yang dialaminya, mereka butuh ditemani untuk berteriak pada kehidupan ini pada penguasa, mereka butuh orang untuk mendobrag jaman, mereka butuh kita kawan..mereka butuh garda terdepan pembela mereka yang bijak dan mampu melihat kebawah namun juga mampu beraksi untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan,,mereka memanggil manggil kita,,mereka memanggil kitaa untuk mendekat, mereka menyebut kita MAHASISWA…akankah kita terpanggil???
Hal ini lah yang menjadi panggilan hatiku untuk terus berjuang membela yang lemah dari ketidakadilan dan kesewenang-wenangan,,dan ini lah kenapa aku harus terus berjuang..dan perjuangan telah dimulai di ”Totalitas Perjuangan”  dengan men”sinergis”kan berbagai elemen dan merapatkan barisan para pejuang dengan cara “Solutif Bersahabat”
“ Kepada Rakyat Yang kebingungan dipersimpangan jalan, Kepada Pewaris peradaban yang telah menggoreskan sebuah cacatan kebanggan di lembar sejarah manusia…wahai kalian yang rindu kemenagan, wahai kalian yang turun ke jalan demi mempersembahkan jiwa dan raga untuk negeri tercinta”
Buat saya, Badan Eksekutif bukan sekedar lembaga yang mempunyai kekuasaan, bukan lembaga yang dianggap eksklusif, bukan lembaga yang beteman dengan pihak penguasa, namun sebuah keluarga atas nama mahasiswa yang telah memberi banyak arti dalam hidup saya yang membuat saya merasa dekat dengan rakyat, membuat saya mengerti tentang bela Negara dan belajar membela yang lemah, belajar menyikapi permasalahan, membuat saya semakin mengerti kemiskinan, membuat saya ingin selalu berjuang untuk Negara ini..
Ya kami adalah anak-anak yang sempat melihat dan mengerti peristiwa ’98 dimana pada peristiwa itu telah menewaskan mahasiswa..saat itu kami masih kecil..dan sekarang kami lah yang turun kejalan menggantikan mereka membela rakyat, membela yang benar..seorang ayah dari mahasiswa korban peristiwa semanggi ’98 mengatakan dalam rombongan demonstrasi mahasiswa “ anak saya tewas ditembak maka mahasiswa jangan menyerah lanjutkan perjuangan ini” kemudian para mehasiswa semakin bersemangat dan berhasil membuatnya jatuhnya rezim pemerintahan saat itu..kata2 tersebut ternyata menjadi spirit besar..
Begitu juga dengan aku dimana seorang ibu dari Almarhum Aditya Nugraha (Presiden BEM KM MIPA 2012) mengatakan “ lanjutkan perjuangan anak saya,,lanjutkan.,,lanjutkan” kata sederhana ini ternyata mampu menjadi spirit besar buatku dan juga untuk kami BEM KM MIPA..perjuangan tidak akan pernah selesai..perjuangan tiada akhir..ini membuat saya semakin ingin membela Negara kitaa..perjuanganku tidak ada apa2nya dibandingkan dengan mereka yang melawan penindasan ’98, mereka yang menuntut turunkan harga BBM, mereka yang menuntut turunya penguasa..namun mereka menjadi penyemangat buatku hingga jadi apapun aku kelak aku ingin berguna untuk keluarga, bangsa dan negaraku serta agama..
“rakyat bersatu tak bisa dikalahkan”
“rakyat pasti menang melawan penindasan,, rakyat kita akan menang, rakyat pasti menang rebut kedaulatan rakyat kita pasti akan menang”
Untuk apa takut pada penguasa,rakyat menjadi kekuasaan tertinggi, rakyat menjadi penguasa negeri ini, presiden takut sama rakyat..dan mahasiswa tak perlu takut karena penjara akademispun takkan mampu membungkam kebenaran..
Negeri ini kaya, 800 spesies tanaman, kekayaan hayati terbesar kedua, 1000 tanaman obat, kekayaan lautan, 60 cekungan migas, 77 milyar barel minyak, emas timah batubara nikel,..tak ada alasan untuk miskin tp mengapa rakyat terhimpit kemiskinan karena Negara tak lagi berdaulat?mengapa? karena kekayaan dikuassai oleh asing..Selamatkan Ibu pertiwi selamatkan bangsa..
“Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa..pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui,,,apakah kau masih selembut dahulu??memintaku minum susu dan tidur yang lelap sambil membenarkan letak leher kemejaku..kabut tipispun turun pelan2 dilembah kasih..lembah mandalawangi..kau dan aku tegak berdiri melihat hutan2 yang menjadi suram meresapi belaian angin yang menjadi dingin apakah engkau masih membelaiku semesra dahulu ketika ku dekap kau dekap lebih mesra lebih dekat..apakah engkau masih akan berkata : kudengar dekap jantungmu, kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta.. (Puisi Gie)”
Perempatan Hotel Aston Purwokerto tak akan pernah kulupakan…
19 Mei 2011 aksi refleksi peringatan tragedy trisakti sebagai sejarah dan perenungan untukku kelak bahwa perjuangan ini belum berakhir..mereka yang berjuang dan tewas menitipkan amanah perjuanganya pada kami..maka kami wajib memegang amanah rakyat yang dititipkan..
8 Oktober 2012 aksi dukung KPK..sebagai momentum yang tepat dalam meneriaakan suara hati rakyat yang selama ini tertindas karena korupsi, mafia hukum, mafia pajak..dan hal ini memberikan pelajaran padaku untuk tidak mengambil hak milik orang lain dan membela yang lemah dalam melawan tikus-tikus berdasi..
Semua ini dilakukan hanya untuk tanah airku Indonesia.. “dibawah kuasa tirani..kususuri garis jalan ini..Berjuta kali turun aksi bagiku satu langkah pasti…”
Semoga Tuhan membuka Pintu Surga untuk mereka para Pejuang yang tewas sebelum kita mahasiswa tragedi ’98…Amin..
Sumpah Mahasiswa Indonesia.. Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :
Bertanah air satu tanah air tanpa penindasan
Berbangsa satu Bangsa yang gandrung akan keadilan
Berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan
Tetap SEMANGAT pergerakan Mahasiswa, Perjuangan Belum Berakhir, Rakyat Menunggu di gerbang Kesejahteraan Indonesia..HIDUP MAHASISWA..!! HIDUP RAKYAT INDONESIA!!
Tulisan ini untuk orang2 terhebatku.. : Gelar S Ramdhani, Satria Aditya, Anggi Pratama, Harry Hardiyana, Mus’ab dan Sonari Fauziah
Teman yang menemani langkah perjuanganku : Asep Somantri, Dwi Hidayati, Himmatun Wisda,  M. Ibnu Ubadillah, Intan Dwi Reino dan Irfan Irianto
Untuk adikku : Alm. Aditya Nugraha semoga dilapangkan disana Amin..untuk Westhy Devananda, Nidaul Muiz Auffa, dan segenap Badan Eksekutif Mahasiswa yang tak pernah berhenti berjuang..
Kakak yang tak henti menginspirasi : Muharram Nurdian dan Anton Maulana
Teman yang paling hebat dan tak lelah berjuang dan yang memberiku banyak hal : Akhmad Khoyrun Najakh
Dan teman yang sangat suka sejarah dan telah menjadi sejarah : Adityo Darmawan
Terimkasih untuk segala perjuangan : Kabinet Totalitas Perjuangan, Kabinet Sinergis dan Kabinet Solutif Bersahabat
Teruslah Berjuang hingga kaki ini menginjak Surga..
“ Padamu Negeri Kami Berjanji, Padamu Negeri Kami Berbakti, Padamu Negeri Kami Mengabdi..Bagimu negeri Jiwa Raga Kami..”

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik & Saran yang membangun sangat diharapkan