Oleh : Harry Hardiyana
Saya ingin bercerita kepada
teman-teman semua, semoga berkenan untuk membaca :)
sekitar tiga tahun lebih yang
lalu, saya pertama kali mengenal kampus ini. Tepat melalui jalur SNMPTN
tertulis tahun 2011 saya secara resmi diterima di Universitas Jenderal
Soedirman. Jujur, ketika itu saya bahagia, bersyukur sedalam-dalamya. Namun,,
saya betul-betul buta dan tidak tahu apa-apa dengan Unsoed. saya memilih
jurusan ilmu kelautan adalah pilihan utama dan dengan secara kesadaran penuh.
Akan tetapi memilih Unsoed adalah pilihan taklid yang pada akhirnya saya
menemukan cinta dikampus ini. yaa.. dengan taklid buta yang pada akhirnya
membawa saya tersesat pada jalan yang benar. saya cinta dengan masyarakat
Banyumas, saya cinta memandang keindahan gunung slamet, hingga sampai lima kali
saya sempat mendakinya, saya cinta dengan keramah-tamahan warganya, saya cinta
dengan khazanah budayanya, dan tentu saya cinta dengan mahasiswanya.
Namun sungguh sangat tidak terasa,
kenangan-kenangan indah terlewat begitu saja. ada perasaan sayang akan
kenangan-kenangan indah dikampus ini. Namun semuanya aku sadar, semuanya harus
dan akan berlalu. Kedepan, bagi saya adalah sebuah tantangan dan peluang. sudah
saatnya kita yang mengetahui akan makna cinta dikampus ini untuk ikut merasakan dan turun tangan. Berbagi, dan berani untuk beraktualisasi,
bahwa kalangan muda terdidik adalah kalangan muda yang harus mampu memobilisasi
perubahan secara horizontal bukan slogan-slogan indah tanpa makna.